Kelenteng Tjoe Hwie Kiong Kota Kediri




Kelenteng Tjoe Hwie Kiong adalah sebuah kelenteng Tri Dharma yang terawat dan indah, yang berada Jl. Yos Sudarso No 148, Kediri, Jawa Timur.
Hal pertama yang menarik perhatian saya adalah pintu dan tembok samping Kelenteng Tjoe Hwie Kiong. Warna merah dan kuning yang sangat berani pada dinding bermotif susunan bata Kelenteng Tjoe Hwie Kiong ini terlihat sangat mencorong. Ornamen pada pintu lengkungnya khas oriental dan terlihat indah.
Pintu gerbang Kelenteng Tjoe Hwie Kiong dengan dinding yang juga bermotif susunan bata berwarna merah menyala dan garis kuning. Lubang masuk ke dalam kelenteng berbentuk lengkung bertulis “Yayasan Tri Dharma Tjoe Whie Kiong Kediri”, dan hiasan guci serta bunga berbentuk lidah api ada di atas temboknya.
Memasuki halaman kelenteng Tjoe Hwie Kiong terlihat patung Burung Hong, semacam burung Phoenix, berukuran besar dengan detail ukiran yang sangat indah. Jumbai-jumbai ekor pendeknya menyerupai lidah-lidah api kemerahan dengan tiga bulu ekornya menjuntai panjang seakan hendak merengkuh bola matahari di atasnya. 
Di seberang patung burung Hong terdapat patung naga emas yang tak kalah besarnya. Bersama buruh Hong, patung naga itu menjadi penjaga regol Kelenteng Tjoe Hwie Kiong dengan sisik-sisik berapi kuning merah, seakan tengah terbang melayang di atas gulungan awan putih biru. Mulut naga terbuka garang dan sepasang sungutnya berdiri tegak.
Di sebelah kiri dan kanan bangunan utama Kelenteng Tjoe Hwie Kiong terdapat menara pembakar kertas sembahyang (Kim Lo). Di halaman sebelah kanan juga terdapat panggung semi permanen dengan lukisan bangunan khas Tionghoa di puncak pegunungan dengan tebaran awan dan burung bangau yang terbang.
Kelenteng Tjoe Hwie Kiong dengan tiga buah pintu utama di tengah, dan pintu lengkung di sisi samping kiri kanannya. Di wuwungan tengah Kelenteng Tjoe Hwie Kiong terdapat sepasang naga, sementara di wuwungan kedua terdapat sepasang ikan keemasan yang di masing-masung punggungnya terdapat patung pendeta. 
Di bawah patung naga terdapat relief orang-orang suci yang tengah menunggang kuda, dan di tengah-tengah sepasang naga itu terdapat patung pria bersila yang dikepalanya menjunjung semacam bakul. Ornamen garis-garis bulat melingkar merah dan kuning, dengan sepasang naga di tengahnya, terdapat pada dinding kiri kanan depan Kelenteng Tjoe Hwie Kiong.

Altar Tri Nabi Agung di Kelenteng Tjoe Hwie Kiong. Altar sebelah kiri berisi rupang Lao Tze bagi penganut Tao dengan lambang Yin-Yang; di tengah adalah altar dengan rupang Buddha Sakyamuni bagi penganut Buddha dengan lambang Swastika, dan yang kanan adalah rupang Kong Hu Cu bagi penganut Konghucu, dengan lambang Genta Suci. 
Hiolo Kelenteng Tjoe Hwie Kiong berbentuk agak tidak lazim yang berada di depan altar utama. Bagi masyarakat Tionghoa, membakar hio dianggap merupakan cara untuk berkomunikasi dengan arwah leluhur dan orang suci. Ketika seseorang berdoa sambil memegang hio, maka jiwanya menjadi transparan, sehingga para dewa pun tahu apa yang tersimpan di dalamnya.
Altar Kwan Sing Tee Kun (Kwan Sing Tek Kun) atau Kwan Kong juga ada di Kelenteng Tjoe Hwie Kiong. Ia jenderal terkenal jaman Sam Kok (165 – 219 M), yang setelah mencapai kesempurnaan bergelar Bodhisatva Satyakalama Kwan Seng Tek Kun. Gelar Tek Kun (Di Jun) adalah gelar Bodhisatva pria, dan Pho Sat adalah gelar Bodhisatva wanita. Kwan Kong juga bergelar Fu Mo Da Di (Penakluk Mara), dan Guan Fa Li Zu (Penegak Hukum). 
Menara pembakar kertas (Kim Lo) di sebelah pintu samping Kelenteng Tjoe Hwie Kiong yang langsung keluar ke jalan raya memunggungi tembok dengan relief indah bergambar seorang dewi yang memangku sebuah musik petik, menyerupai Dewi Sarswati dalam agama Hindu, serta pohon dengan tebaran bunga dilatari arakan mega putih dan langit biru.

Dikutip dari : http://www.thearoengbinangproject.com/kelenteng-tjoe-hwie-kiong-kediri/



0 komentar:

Posting Komentar